source: kaskus.co.id |
Dunia
tanpa batas itulah yang terjadi sekarang, dengan pesatnya kemajuan jaman banyak
tuntutan hidup yang semakin mahal. Kondisis yang mencengkram ini dirasakan oleh
masyarakat miskin apa daya dengan kemajuan jaman untuk mencari pekerjaan dikota
pun sulit karna beberapa syarat umum biasanya kententuan minimal lulusan
SMA/SMK bagaimana dengan masyarakat dengan pendidikannya rendah bahkan tidak
berpendidikan? Dengan itu terpaksa anak pun harus ikut bekerja bersama orang
tuanya, bahkan tidak di pungkiri anak usia dini telah menjadi tulang punggung
untuk keluarganya karena tuntutan hidup dan kondisi orang tuanya yang tidak
memungkinkan lagi dapat bekerja.
Masa
usia kana-kanak adalah dimana masa ini nalurinya bermain, bersenang-senang, dan
belajar tetapi pada kenyataanya banyak diantara anak-anak masyarakat tidak
mampu turut ambil alih pekerjaan yang seharusnya untuk orang dewasa, banyaknya
anak sekolah dasar yang memutuskan tidak sekolah karena harus bekerja menafkahi
keluarganya tersebut. Lantas siapa yang harus disalahkan? Di satu sisi orang
tua yang seharusnya menjadi tanggung jawab atas keluarganya tetapi apalah daya
orang tuanya sakit-sakitan yang membuat dia tidak dapat bekerja sehingga sebagai
seorang anak harus membantunya dan pada akhirnya anak terlantar dan tidak
mendapatkan pendidikan. Bagaimana mau berpendidikan, toh si anak saja mencari
nafkah untuk keperluan hidup orang tuanya yang sakit-sakitan sedangkan untuk
biaya sekolah pun mahal.
Selanjutnya
di tinjau dari pemerintah yang memperhatikan kondisi di atas, sebetulnya banyak
dana bos yang diturunkan dari pemerintah untuk anak yang kurang mampu tetapi
dilihat dari lapangannya tidak meratanya dana bos di berikan untuk anak yang
benar-benar tidak mampu, masih banyak sekali dana bos tidak dirasakan oleh
kaum marginal yang ingin sekolah.
Komentar
Posting Komentar