source: jpnn.com |
Saat
ini kita hidup di zaman teknologi yang membentuk kita kedalam kehidupan instan
yang lebih banyak di kontrol oleh teknologi di banding dengan diri kita
sendiri. Di era ini pun Media sosial menjadi salah satu bentuk penilaian yang di
utamakan serta yang mempengaruhi kehidupan selanjutnya. Sering kali kita hanya
sibuk dengan dunia maya tanpa nenperhatikan dunia sekitar kita. Banyak hal yang
menyebabkan kita terlalu fokus terhadap dunia maya, Karena di dalam dunia maya kita
lebih berani mengutarakan apa yang sedang kita rasakan bahkan, masalah pribadi
lebih senang di bicarakan di media sosial di bandingkan di selesaikan dengan
cara yang tidak di ketahui orang lain ketimbang dengan diri sendiri, Oleh
karena itu sering timbulnya cekcok karena hal-hal sepele.
Sadarkah
kita bahwa lebih banyak beraktifitas di dalam dunia maya? Di saat kita
berkumpul dengan teman-teman, keluarga, ataupun rekan Yang bilangnya mereka
menjadi prioritas, tetapi kenyataanya malah sibuk dengan gadgednya
mading-masing, saat ngobrol pun kita hanya berfokus pada dunia kita sendiri masing-masing
tanpa berbagi cerita penuh suka cita tatap muka pada mereka. Itu sebabnya dunia
maya yang penuh dengan pencitraan lebih di perlukan untuk kelangsungan eksistensinya
dalam dunia sandiwara apa yang di tampakkan di dunia maya terkadang tidak
selalu sesuai dengan realita sebenarnya. Begitu juga dunia maya yang menjadi
sorotan mata pun menghilangkan jati diri kita sendiri karena dari situ Kita melakukan
imitasi kepada orang-orang yang berpengaruh dan yang memiliki ekstitensi tinggi
Yang lebih di dengarkan dan di ikuti. Dengan itu jadilah diri sendiri percaya
pada kemampuan sendiri akan membentuk jati diri kita sendirinya dan jangan
mencoba menjadi orang lain karena kita tidak akan pernah mengetahui kemampuan
kita sendiri sebelum kita sendiri yang mencobanya.
Mari
bijaklah dalam bermedia sosial, perhatikan sekitarmu. Jangan dunia yang penuh
pencitraan mempengaruhimu bahkan mengubah mu ke dalam jurang.
Komentar
Posting Komentar